Jumat, 17 Oktober 2014

Aplikasi Sosiologi


Ilmu sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia di lingkungan sekitarnya. Oleh karena yang dipelajari manusia, maka selama manusia masih hidup dan berinteraksi, sosiologi akan tetap ada dan berkembang. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang memberikan pemecahan atas berbagai masalah dengan pendekatan kemasyarakatan. Pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dapat diaplikasikan / diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna menunjang keberhasilan seseorang dalam kehidupannya di masyarakat. Selain itu, sosiologi merupakan cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial dalam masyarakat dengan prosedur dan teori ilmiah.
Berbagai Bentuk Penerapan Pengetahuan Sosiologi
Banyak sekali bidang kehidupan manusia yang membutuhkan bantuan sosiologi. Berikut ini beberapa bentuk nyata penerapan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Penerapan Pengetahuan Sosiologi bagi Pembuat Keputusan
Sebagai sebuah ilmu, kegiatan utama sosiologi adalah melakukan penelitian ilmiah. Yang hasilnya berupa informasi mengenai berbagai hal di masyarakat. Pengetahuan sosiologi memberikan pemahaman terhadap berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat. Pemecahan persoalan tidak mungkin dilakukan secara efektif tanpa didasari oleh pemahaman yang mendalam. Di sinilah wujud nyata penerapan sosiologi.
2. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Mengatasi Masalah Sosial
Masalah sosial adalah gejala-gejala yang berlangsung secara tidak normal di masyarakat. Suatu gejala sosial dikatakan tidak normal apabila unsur-unsur masyarakat dan kebudayaan tidak berfungsi secara harmonis, sehingga menimbulkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan.
Masalah sosial berkaitan dengan nilai dan norma sosial, lembaga sosial, dan interaksi sosial. Nilai sosial dan norma sosial menjadi ukuran moral di dalam masyarakat, sedangkan lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai saluran pemenuhan kebutuhan manusia. Berbagai masalah sosial yang muncul antara lain kejahatan, konflik antar kelompok etnik, kemiskinan, pengangguran, penyakit, perceraian, kejahatan, pelacuran, kenakalan anak (delinkuen), dan lain-lain.
a. Kemiskinan
Dalam masyarakat modern yang rumit, kemiskinan menjadi masalah sosial. Ke- miskinan bagi masyarakat modern juga bukan lagi diartikan sebagai kekurangan pangan, pakaian, atau perumahan, me-lainkan diukur dengan tuntutan hidup yang semakin tinggi. Kemiskinan yang menjadi pusat perhatian sosiologi terutama berkaitan dengan kekurangan pangan dan rendahnya tingkat kesejahteraan yang banyak dialami masyarakat. Untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan diperlukan berbagai upaya nyata, dan agar upaya yang dilakukan tidak salah arah atau salah sasaran, perlu pengetahuan yang memadai mengenai masalah kemiskinan yang dihadapi.
b. Kejahatan
Tingkat kejahatan di masyarakat dipengaruhi oleh komposisi penduduk dan konflik dalam masyarakat; baik konflik budaya, ekonomi, maupun ras. Semakin pesat perubahan sosial di suatu masyarakat biasanya semakin tinggi pula angka kejahatan yang terjadi. Penyebab munculnya kejahatan, akibat terjadinya kejahatan, dan langkah-langkah mengatasinya merupakan persoalan sehari-hari yang dihadapi masyarakat.
Tindakan jahat itu tidak semata-mata melanggar hukum, tetapi menurut juga menyebabkan rusaknya tatanan sosial. Untuk mengatasi kejahatan seperti ini diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai penyebab, akibat, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan. Di sinilah letak penerapan pengetahuan sosiologi dalam mengatasi kejahatan.
c. Peperangan
Perang merupakan wujud nyata adanya konflik terbuka antara dua masyarakat atau lebih. Apabila konflik tidak menemukan jalan lain untuk pemecahannya, maka perang dijadikan jalan keluarnya. Perang sebagai bentuk konflik antarmasyarakat dapat dikaji sebab dan prosesnya secara sosiologis. Mengapa suatu masyarakat terjadi konflik; faktor apa yang mendorong konflik tersebut; kemungkinan-kemungkinan apa saja yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah itu; bagaimana pula cara men- gatasi dampak yang diakibatkan? Semua itu memerlukan kajian sosiologi. Setelah pengetahuan mengenai hal itu diperoleh, barulah langkah mengatasinya dapat dilakukan.
d. Pelanggaran Norma
Norma-norma masyarakat mengatur perilaku setiap orang agar tidak merugikan diri sendiri atau pihak lain. Setiap norma atau peraturan didasarkan pada nilai-nilai sosial tertentu yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Namun, sering terjadi warga masyarakat tidak mampu memenuhi tuntutan moral yang ada dan melakukan pelanggaran. Masalah sosial sebagai wujud pelanggaran norma-norma masyarakat antara lain berupa pelacuran, kenakalan anak, penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif (NAZA), dan homoseksualitas.
Masalah-masalah yang timbul sebagai akibat pelanggaran nilai dan norma sosial seperti yang dijelaskan di atas juga perlu ditangani. Semakin banyak masalah sosial terjadi, berarti semakin buruk kondisi masyarakat. Pengetahuan sosiologi sangat diperlukan dalam upaya-upaya ini.
3. Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Perencanaan Sosial dan Pembangunan
Perencanaan sosial (social engineering) merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Semakin maju suatu masyarakat, kesadaran akan perencanaan sosial semakin tinggi. Keyakinan bahwa perubahan masyarakat dapat direncanakan telah mem- buat orang dengan sadar membuat perencanaan sosial. Menurut Ogburn dan Nimkoff, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan perencanaan sosial. Syarat-syarat itu dijelaskan sebagai berikut.
1) Adanya Modernitas
2) Adanya Sistem Pengumpulan dan Analisis Informasi yang Baik
3) Adanya Dukungan Masyarakat
4) Adanya Sikap Pemimpin yang Progresif
Bila keempat syarat tersebut telah terpenuhi, maka perencanaan sosial dapat diterapkan. Salah satu wujud perencanaan sosial adalah program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan disegala bidang kehidupan. Tujuan pembangunan adalah menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, baik secara jasmani (material) maupun rohani (spritual). Pembangunan mencakup tiga tahap, yaitu:
1) tahap perencanaan
2) tahap pelaksanaan
3) tahap evaluasi.

Referensi:
Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Richard Osborne & Borin Van Loon. 1996. Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar